Jumat, 10 Agustus 2018

Slender Man, Horor Neo Urban Legend yang Membingungkan

Hollywood kerap terinspirasi dari hal-hal yang beredar di internet. Pada tahun 2016 kita sudah mendapatkan Lights Out yang berasal dari film pendek karya David F. Sandberg dengan judul yang sama. Di tahun 2018 ini, giliran Slender Man karya Erick “Victor Surge” Knudsen yang mendepatkan giliran diadaptasi oleh Hollywood.

Slender Man dibuka dengan tropes yang sama dengan film horor lainnya. Empat gadis remaja tanggung melakukan hal yang terlarang bersama-sama. Alih-alih menonton Netflix atau Drakor (Drama Korea), mereka malah menonton video yang bisa memanggil Slender Man.

Keempat gadis yang kami pertanyakan kewarasannya tersebut bernama, Wren (Joey King), Hallie (Julia Goldani Telles), Chloe (Jaz Sinclair) dan Katie (Annalise Basso). Keempatnya merupakan sahabat dekat satu sekolah dengan hobi dan kisahnya masing-masing.

Teror Slender Man tidak berlangsung secara instan, Sylvain White berusaha membangun segala kengerian dari Slender Man secara perlahan. Berulang kali Sylvain menggunakan efek-efek aneh yang membingungkan sehingga kami bertanya-tanya apa yang kami minum atau makan sebelum menyaksikan film ini.

Sang roh bioelektrik memiliki ciri khas yang sama dengan yang ada di gamenya (Yes! Slenderman memiliki gamenya sendiri). Karena memiliki karakteristik listrik statik, kamu akan menyaksikan berbagai gangguan listrik ataupun benda-benda elektronik bila Slender Man ada di dekat keempat gadis tersebut. Bahkan Sylvain menambahkan efek video live saat menjemput korban yang seingat kami tidak ada di dalam gamenya.

Kalau kamu bertanya apa tujuan Slender Man dan bagaimana dia ada di kota tersebut, kamu tidak akan menemukannya di film ini. Sepertinya David Birke sebagai penulis cerita sangat malas dalam membuatkan asal-usul ataupun mitologi baru untuk Slender Man. Sehingga dia memutuskan untuk menggunakan segala sesuatu yang sudah ada di internet tanpa mengubahnya sedikitpun.

Hasilnya? Slender Man tidak memiliki motif yang jelas (kecuali memburu orang-orang yang memanggil dirinya), sehingga keempat gadis remaja hanya bisa pasrah saat berhadapan dengan mahluk jagkung dengan properti bioelektrik tersebut.

Sekedar catatan, walaupun Slender Man adalah karakter rekaan dari Knudsen, sejatinya di dunia ini ada sebuah kasus yang menghubungkan Slender Man dengan penusukan yang terjadi pada tahun 2014 di Amerika. Bahkan suku Indian Oglala Sioux menyamakan Slender Man dengan roh bunuh diri.

Jadi apakah kamu sudah siap menyaksikan film horor dengan materi neo urban legend? Well, kami tidak tahu jawabannya hingga akhirnya kamu menyaksikan sendiri Slender Man. Tapi yang pasti film ini kami ganjar dengan nilai 5/10. Seperti menyaksikan film yang tidak lengkap dengan berbagai kegilaan dan kekurangan di dalamnya.



from Klik Game https://ift.tt/2OpXlxm
via IFTTT

0 komentar:

Posting Komentar