Nama P.T. Barnum mungkin asing di telinga sebagian orang, tetapi kalau kamu adalah pemerhati sirkus, hoax atau orang-orang aneh, nama P.T. Barnum pasti akan sangat akrab di telinga kalian. Pria kelahiran 1810 ini memang sosok yang kontroversial di jamannya, tetapi di tangan Michael Gracey, sosok Barnum berubah menjadi pria kharismatik yang sangat mencintai keluarganya.
The Greatest Showman berkisah tentang P.T. Barnum. Bagaimana beliau meniti karir, mulai dari anak tukang jahit hingga akhirnya menjadi pengusaha hiburan yang sukses dengan sirkusnya. Film ini meromantiskan cerita asli Barnum yang sejatinya kelam dan ambisius. Hasilnya, The Greates Showman menjadi sebuah film musikal yang cukup nikmat untuk diikuti, selam kamu tidak mengetahui cerita asli kehidupan P.T. Barnum.
Film ini dibuka dengan adegan Barnum yang hidup miskin karena penghasilan ayahnya yang pas-pasan sebagai penjahit. Dari kegiatannya menemani ayahnya menjahit, Barnum berkenalan dengan Charity (Michelle Williams) yang kelak akan menjadi istrinya.
Saat kondisi kehidupan mereka memburuk, Barnum memutuskan untuk membeli sebuah museum lilin yang berisikan berbagai atraksi aneh. Dari situ dia berusaha mengembangkan bisnisnya hingga akhir berhasil menjadi raja pertunjukkan dan memiliki sirkus yang cukup besar.
Dalam sebuah kesempatan, Barnum berkenalan dengan seorang penyanyi opera bernama Jenny Lind (Rebecca Ferguson). Melihat suara emas yang dimiliki Jenny, Barnum akhirnya memutuskan untuk melakukan tour keliling dunia. Dari situ dia mendapatkan keuntungan dan masa depan yang gemilang. Sayang, karena terlibat cinlok, Jenny akhirnya memutuskan untuk berhenti dari tour.
Hugh Jackman berhasil menghadirkan sosok Barnum yang jauh dari kesan ambisius dan penipu, sebaliknya dia memperlihatkan kalau sesungguhnya selalu ada alasan mengapa dia menipu dan berbuat “curang”. Untungnya script film ini cukup mendukung segala karakteristik Barnum ala Jackman yang sedikit melankolis.
Sementara itu sosok Zack Efron yang berperan sebagai Phillip Carlyle tidak memiliki power yang dibutuhkan untuk mengimbang akting Jackman. Karakter anak manja memang tersemat dengan hebat pada sosok Phil, tetapi bisa dibilang akting tersebut terlalu standar bagi Zack.
Rasanya cukup sulit menilai tingkat kedalaman cerita yang ada di The Greatest Showman. Pasalnya materi asli dari sosok P.T. Barnum sebenarnya sangat unik, tapi cenderung gloomy dan menyeramkan. Bila ditiru 100 persen, bisa-bisa film ini akan berubah menjadi film Burton. Tapi kalau dibuat ringan, orang-orang yang mengenal sosok Barnum akan kecewa.
Menurut kami, apa yang dilakukan oleh sang sutradara Michael Gracey sudah cukup tepat. Dia melakukan tone down di mana-mana sehingga berhasil membuat fokus yang jauh lebih ringan dari kisah aslinya. Tapi sayang, tone down tersebut juga menghilangkan kesempatan kita untuk mengenal istilah Hum-Bug (hoax) yang dulu biasa disematkan pada sosok Barnum.
Sebagai sebuah hiburn, The Greates Showman berhasil mencuri perhatin kami. Tidak heran kalau film ini menjadi kandidat Golden Globe dengan kategori, Best Musical Film, Best Actor dan Best Original Soundtrack. Kalau dari kami sih, film ini kami ganjar dengan nilai 8/10. Menghibur, walaupun cukup jauh dari kisah aslinya.
from Klik Game http://ift.tt/2Dzd6NR
via IFTTT
0 komentar:
Posting Komentar