Rabu, 11 April 2018

Rampage: Gorila vs Serigala vs Buaya

Bila kamu adalah anak-anak yang lahir di tahun 80-an, maka kemungkinan besar kamu akan mengenal Rampage. Sebuah video game karya Brian Colin dan Jeff Nauman yang sempat dipublish oleh Midway Games sebelum akhirnya dibeli oleh Warner Bros Game Studio.

Film Rampage disutradari oleh Brad Peyton yang pernah bekerjasama dengan Dwayne Johnson di film-film seperi Journey 2: The Mysterious Island dan San Andreas. Hanya saja kali ini melibatkan hewan-hewan buas dan rekayasa genetik ketimbang bencana alam yang dahsyat.

David Okoye (Dwayne Johnson) adalah seorang ahli primata yang selalu mencoba menjalin keterikatan emosional dengan hewan-hewan yang berada di sebuah tempat penangkaran hewan, terutama dengan seekor gorila albino bernama George. Keduanya bisa menggunakan bahasa isyarat untuk saling dan memahami, bisa dibilang George sudah seperti sahabat tersendiri bagi Okoye.

Pada suatu ketika bahan riset rekayasa genetik yang melibatkan CRISPR Genome Editing, jatuh dari stasiun luar angkasa milik perusahaan raksasa bernama Energyne. Bahan riset tersebut jatuh di wilayah George sehingga dia terkontaminasi. Pertumbuhan George jadi tidak normal dan dia menjadi buas sehingga sulit dikendalikan.

Suasana semakin keruh ketika agen pemerintah bernama Russell (Jeffrey Dean Morgan) yang arogan datang ikut campur dengan dalih ingin mengamankan negara dan masyarakat dari serangan yang melibatkan percobaan ilegal dan berbahaya.

Ternyata semua ini Dr. Kate Caldwell (Naomie Harris) seorang ahli rekayasa genetik yang bertanggung jawab terhadap perubahan George. Kisruh semakin bertambah ketika Claire Wyden (Malin Akerman) pimpinan perusahaan Energyne terlihat ingin menyembunyikan sesuatu. Konflik ini masih akan bertambah ketika George serta serigala dan buaya raksasa yang mulai merengsek masuk ke pusat kota Chicago.

Jalan Rampage dibuat berjalan cukup cepat dan minim karakter yang benar-benar kuat sehingga memorable. Satu-satunya penghibur kami adalah akting Jeffrey Dean Morgan yang sangat ciamik. Sebenarnya hal ini murni bukan kesalahan sang pembuat film, pasalnya materi filmnya sendiri sebenarnya tidak memiliki cerita yang baik.

Bisa membayangkan membuat film dari sebuah game yang isinya hanya menghancurkan gedung raksasa? Tanpa cerita? dan berkarakter utama gorila, serigala dan buaya? Paling satu-satunya cara adalah menempelken elemen utama dari game tersebut (gorila, serigala dan buaya) ke dalam sebuah sekenario film action, sambil mencari-cari cara untuk menjelaskan apa yang terjadi terhadap mereka sehingga menjadi raksaksa.



from Klik Game https://ift.tt/2IOj1jY
via IFTTT

0 komentar:

Posting Komentar