Kalimat pembukaan pada review kali ini pasti pernah kalian dengar dalam trailer The Mummy. Tetapi sesungguhnya kalimat tersebut memiliki makna yang lebih luas dan merupakan sebuah bendera start bagi Universal untuk memulai sebuah dunia yang penuh dengan dewa dan monster. Dunia baru tersebut dimulai dari The Mummy, garapan sutradara Alex Kurtzman dan dibintangi oleh Tom Cruise.
Universal studio memiliki ratusan monster yang mereka buat di tahun 1920 hingga 1950-an. Saat ini mereka sedang membangkitkan para monster tersebut dalam sebuah dunia yang disebut sebagai Dark Universe. Ada kemungkinan setiap kejadian dan karakter yang ada di Dark Universe ini akan saling berhubungan sehingga kalian bakal menemukan sekuel atau prekuelnya hingga sepuluh tahun ke depan, atau bahkan lebih.
Dark Universe dibuka dengan film The Mummy yang merupakan sebuah reboot atau malah reimagine dari film The Mummy sebelumnya. Sesuai dengan trailernya, Nick Morton (Tom Cruise) menemukan sebuah peti yang berisikan mumi Ahmanet (Sofia Boutella). Ternyata Ahmanet adalah putri mesir terkutuk yang merupakan jelmaan Seth sang dewa kehancuran.
Dalam perjalanan pulangnya, pesawat Nick terhantam badai burung gagak sehingga jatuh dan mendarat di Inggris. Jatuh dari ketinggian ribuan kaki ternyata tidak melukai Nick sedikitpun dan keanehan ini tidak berhenti sampai di sini saja. Kejadian-kejadian aneh kerap mendatangi Nick dan dia seperti dikontrol orang lain. Semua akhirnya terjawab begitu Ahmanet muncul di hadapan Nick dan memintanya untuk menjadi orang yang terpilih.
Secara garis besar film The Mummy merupakan sebuah reimagine luar biasa dan merupakan sebuah pembuka yang sangat sukses bagi film-film Dark Universe lainnya. Film ini seperti mengucapkan selamat tinggal pada tema “mindless” dan “fun” yang diciptakan oleh Brendan Fraser. The Mummy sukses bertanformasi dari film kelas B menjadi film triple A yang berkualitas dan mengesankan.
Memang kami menemukan berbagai plot hole di mana-mana, tetapi semua itu tertutup dengan kesenangan kami akan Dark Universe baru yang diciptakan oleh Kurtzman. Rasanya waralaba ini bisa meledak dan sanggup melangkahi waralaba Universal lainnya yang sudah lebih dulu muncul dan merajai box office.
Selain plot hole, kami agak kecewa dengan akting Tom Cruise yang selalu mirip-mirip di setiap filmnya. Untungnya para penulis cerita bisa menyelipkan berbagai dialog yang hidup sehingga karakter Nick terasa cukup realistis walaupun sangat satu dimensi. Hal yang sama juga terjadi pada Ahmanet yang hadir sebagai antagonis utama.
Satu-satunya hiburan kami justru datang dari Russell Crowe yang berperan sebagai Dr. Henry Jekyll. Walaupun dari namanya mungkin kalian sudah bisa mengira-ngira seperti apa sosok Dr. Henry, tetapi Crowe tetap bisa memainkan perannya dengan cukup dalam dan multi dimensi.
Dengan segala kelemahan yang kami sebut di atas, The Mummy hadir layaknya penabuh genderang pengiring Dark Universe yang bary. Kami sangat ingin menyaksikan judul-judul Dark Universe lainnya dan mengharapkan adanya satu kesimpulan akhir yang bakal mengaitkan sekaligus menutup barisan franchise yang menjanjikan ini.
The Mummy bisa kami ganjar dengan nilai 8.5/10. Sebuah film menyenangkan dengan berbagai aspek yang bisa dikembangkan dan mungkin tidak diketahui seperti apa akhirnya. Yang jelas, sekali lagi kami mengucapkan selama datang di dunia baru yang dipenuhi dengan dewa dan monster.
from Klik Game http://ift.tt/2r2xfsL
via IFTTT
0 komentar:
Posting Komentar