Rabu, 14 Maret 2018

Winchster, Kutukan Sang Janda Pembuat Senjata

Kalau kamu menggeluti dunia senjata api, nama Winchester pasti pernah melintas di kepalamu. Sejatinya Winchester adalah nama seorang gunsmith bernama Oliver Winchester yang hidup di tahun 1800-an. Keluarga Winchester terkenal bukan hanya karena kekayaannya tetapi karena rumah mereka yang unik dan juga berhantu. Akhirnya rumah tersebut diangkat ke sebuah film yang berjudul Winchester.

Pada awalnya kita diajak mengikuti kisah dokter ahli jiwa Eric Price (Jason Clarke) yang hidup berhura-hura dan mengkonsumsi obat terlarang. Suatu malam Dr. Price didatangi Arthur Gates (Tyler Coppin) yang merupakan salah satu pemegang saham perusahaan Winchester. Dia meminta Prince menilai tingkat kewarasan Sarah Winchester (Helen Mirren). Di mata Arthur, Sarah terlihat seperti seorang Janda yang terlalu bersedih hingga akhirnya membangun sebuah mansion yang sangat aneh.

Awalnya Price menolak tawaran tersebut, tetapi setelah Arthur menawarkan nilai ganda untuk hutang-hutang yang dimiliki Price, dia akhirnya menyetujui dan berangkat ke Winchester Mansion yang terletak di San Jose, Kalifornia.

Pada pertemuan pertama mereka Sarah Winchester terlihat sangat aneh dengan segala aturan yang ketat. Bahkan obat terlarang milik Price saja disita oleh Sarah. Dalam perjalanannya Price melihat berbagai penampakan dan keanehan di rumah tersebut. Bahkan beberapa bagian dari rumah tersebut terhubung dengan masa lalunya yang kelam. Sebenarnya apa yang menghadang Price di rumah tersebut?

Winchester adalah sebuah film horor yang memiliki semua kejutan berhantu di dalamnya, tetapi tidak dengan cerita yang kuat dan mendukung. Tampaknya Tom Vaughan, Michael dan Peter Spierig mengalami kesulitan dalam merangkai cerita yang muncul dari sebuah rumah aneh peninggalan Sarah Winchester.

Hasilnya Winchester menjadi film hantu yang cukup baik dari sisi menakut-nakutinya tetapi sangat buruk dalam urusan cara bertutur dan menciptakan landasan cerita. Kami tidak menemukan alasan yang cukup kuat untuk Sarah Winchester menciptakan rumah tersebut dan mengapa rumah tersebut berhantu.

Kalau memang roh setiap orang yang terbunuh oleh senapan Winchester datang ke rumah tersebut, bisa dipastikan rumah Sarah akan sangat besar sehingga terlihat menonjol di Google Earth.

Di luar kelemahan tersebut sejatinya film ini memiliki elemen horor yang tidak kalah seramnya dengan film-film horor lainnya. Bahkan pada beberapa segmen lebih menyeramkan ketimbang film horor yang dirilis tahun ini. Kami menemukan berbagai jump scare yang hadir tanpa maupun dengan peringatan berupa unsettling moment terlebih dahulu. 

Beberapa lokasi munculnya hantu juga sangat unik dan tidak kami perkirakan sehingga memunculkan reaksi spontan kami yang sudah lama tidak muncul. Terutama paska film Conjuring 1 dan 2.

Winchester adalah sebuah film horor yang tidak buruk, sayang sang pembuat cerita dan sutradara tidak bisa berubat banyak untuk mengakali segala kedangkalan cerita yang muncul dari sosok Sarah Winchester. “Tanggung jawab moral” tidak cukup untuk mengutuk seorang janda dan membuat sebuah rumah berhantu.

Winchester kami hadiahi dengan skor 5.5/10. Apik dari sisi menakut-nakuti, payah dalam sisi landasan cerita dan karakterisasi orang-orang di dalamnya. Oh iya, film ini layak mendapatkan pujian pada satu sisi lagi. Yaitu pada penggunaan soundtrack Beautiful Dreamer karya Stephen Foster. Sampai detik ini kami masih bersiul dengan lagu tersebut tentunya sambil merinding disko.



from Klik Game http://ift.tt/2Dp26kN
via IFTTT

0 komentar:

Posting Komentar