Minggu, 18 Februari 2018

Peter Rabbit, Kisah Kelinci Iseng Berjaket Biru

Peter Rabbit adalah buku anak-anak karya Beatrix Potter yang terbit di tahun 1902. Dalam buku tersebut Peter digambarkan sebagai hewan Anthropomorphic yang mengenakan jaket biru dan berkelakuan sangat iseng dan jahil. Film ini merupakan adaptasi bebas dari buku anak-anak tersebut dan ketimbang fokus pada jaket dan sepatunya, film ini memilih jalan ceritanya sendiri.

Dalam film ini, Peter Rabbit (James Corden) tetaplah kelinci jahil yang hobinya menyerang kebun McGregor (Sam Neill). Ternyata dalam penyerangan terakhirnya Mr. McGregor berhasil mendapatkan jaket Peter. Berusaha untuk mendapatkan kembali jaket tersebut, Peter kembali ke kebun dan menemukan jaketnya menjadi boneka pengusir burung.

Setelah mendapatkan jaketnya, ternyata Peter tertangkap McGregor. Saat mengguncang-guncang Peter, McGregor mendapatkan serangan jantung dan meninggal dunia. Kalau kata Peter “dia di bawa pergi dengan truk es krim yang memiliki lampu di atasnya.” 

Sadar kalau perkebunan McGregor menjadi tidak bertuan, Peter langsung memanggil saudara-saudaranya untuk masuk ke kebun dan berpesta pora. Dalam pestanya Peter mengundang penghuni hutan lainnya, hingga akhirnya rumah McGregor kacau balau.

Ternyata di London McGregor memiliki seorang keponakan yang bernama Thomas McGregor (Domhnall Gleeson). Dalam sebuah insiden, Thomas dipecat dari kantornya dan pulang ke rumah hanya untuk mendapati kalau dia memperoleh warisan berupa sebuah rumah di tengah pedesaan.

Berniat untuk menjual rumah tersebut dan mendirikan toko mainannya sendiri, Thomas langsung menuju rumah tersebut dan menemukan kondisi kacau balau yang disebabkan oleh Peter dan teman-temannya. Dari situ pertempuran antara keluarga McGregor dan Peter kembali berjalan, tapi kali ini ada Brea (Rose Bryne) yang menjadi love intrest McGregor sekaligus tetangganya.

Bagaimana kelanjutan kisah McGregor, Peter dan Brea? Well, sebaiknya kalian menontonnya sendiri, sebab sekarang kami akan fokus pada penilaian lainnya.

Cerita yang dibawakan oleh Peter Rabbit merupakan adaptasi bebas dari bukunya, jadi jangan berharap banyak terhadap cerita yang dibawakannya. Sebagai ganti cerita klasik tentang kelinci jahil, kita akan disuguhi cerita yang lebih modern, konyol dan penuh dengan ledakan. 

Pergantian cerita di atas sangatlah baik dan cukup masuk dengan para penonton modern. Sayangnya kamu akan membenci film ini jika kamu mengharapkan cerita klasik ala Beatrix Potter. 

Komedi yang ditampilkan dalam Peter Rabbit sangatlah solid, sehingga kami tidak bisa mengeluh sama sekali saat menyaksikan dan dibuat tertawa selama dua jam lebih di bangku bioskop. Para hewan-hewan ini memang digambarkan Anthropomorphic tetapi sejatinya mereka masih memiliki semua sifat dasar hewan, termasuk kelemehannya. 

Sejatinya film ini layak mendapatkan angka tinggi, tapi entah mengapa para reviewer luar malah memberikan nilai rendah dan menengah untuk film ini. Mungkin karena hilangnya nafas Beatrix dari film ini yang menyebabkan alurnya menjadi liar. Bagi kami film ini adalah sebuah hiburan keluarga yang sempurna. Lucu, menarik, ada hewannya dan ada hikmah yang di petik pada bagian akhir.

Bagi kami Peter Rabit berhak mendapatkan penilaian 8/10. Jangan percaya dengan review luar yang mengatakan film ini buruk. Peter Rabbit adalah pure bliss yang wajib kamu tonton bersama keluargamu.



from Klik Game http://ift.tt/2GpdU8r
via IFTTT

0 komentar:

Posting Komentar