Senin, 18 September 2017

ASUS ROG Master, Magnum Opus dari Asus untuk Esports Indonesia

“Magnum opus” adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Latin, yang bermakna sebagai karya besar yang dapat dihasilkan dalam kehidupan. Sebagai sebuah karya besar, “Magnum opus” tidak hanya besar dalam skala, namun juga memberi perubahan pada dunia. ASUS ROG Master kami sebut sebagai sebuah Magnum Opus, karena memberikan perubahan yang sangat besar pada gelaran kompetisi esports atau turnamen di Indonesia.

Dalam prosesnya, ASUS melibatkan seluruh pelaku esports dari tanah air. Sebelum mencapai babak grand finalnya, ASUS menggelar babak kualifikasi di empat kita besar, yakni Bandung, Surabaya, Medan dan Jakarta. Selain itu, ASUS juga menggelar kualifikasi online untuk menjaring para pemain yang mungkin berada di luar dari empat kota besar tersebut.

Dari perhelatan tersebut, ASUS ROG Master mendapatkan empat tim DOTA2 dan Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) yang diundang ke babak grand final Jakarta pada 16 dan 17 September kemarin. Adapun empat tim yang bertanding untuk game CS:GO di babak grand final adalah RECCA, DDS, AKARA, dan BOOM ID. Sementara empat tim untuk DOTA 2 adalah, BOOM ID, EVOS, RRQ, dan UG.INFINITE.

Didapuk sebagai kompetisi esports termegah yang pernah digelar di Indonesia, ASUS ROG Master 2017 menjadi ajang pembuktian bagi empat tim terkuat di Indonesia. Memakai Ciputra Artpreneur Theater sebagai panggung utama, ASUS memberikan suguhan yang sangat jarang ada di Indonesia. 

Tampilan panggung yang megah dan bermahkota layar raksasa, menyebabkan kami mendapatkan apa yang paling kami inginkan dalam sebuah perhelatan esports. Yaitu sebuah informasi yang jelas yang bisa bercerita tentang apa saja yang terjadi di dalam permainan dan suguhan yang bisa dinikmati siapa saja tanpa memandang umur.

Nuansa merah menyala, menambahkan kerancakan para caster dan panelis dalam menjelaskan hiburan dan cerita yang sedang terjadi di dalam permainan. Benar-benar sebuah event yang matang dan jarang sekali ditemui di Indonesia.

Pertandingan pertama dibuka dengan CS:GO, di mana RECCA harus berhadapan dengan BOOM ID.

CS:GO ASUS ROG Master 2017, Kudah Hitam Berhasil Mengalahkan Sang Raksasa

Kita mendapatkan kejutan di divisi CS:GO. Akara berhasil menumbangkan Recca Esports yang merupakan tim yang digadang-gadang bakal menjuarai turnamen ini.

Perjalanan kedua tim sebenarnya tidaklah gampang, Recca Esports harus berhadapan dengan BOOM ID di babak pertama. Babak ini dianggap sebagai babak final kepagian karena keduanya memang kerap bertemu di babak final.

RECCA vs. BOOM ID

Dalam pertempuran RECCA vs. BOOM ID pertandingan dibuka dengan peta Train, di mana RECCA berperan sebagai Terrorist (T) sementara BOOM ID menjadi Counter-Terrorist (CT). Peta Train sangat menguntungkan pihak CT, kondisi ini seperti tidak berpengaruh untuk RECCA. Jadi walaupun RECCA sempat kehilangan dua poin awal sehingga memaksa mereka melakukan eco round, di babak keempat mereka sudah berhasil membalas dan terus mengejar hingga akhirnya menutup Train dengan 16 vs 5 untuk RECCA.

Pada peta selanjutnya, Chace, RECCA menjadi T sementara BOOM ID berperan sebagai CT. Peta ini menjadi ajang balas dendam BOOM ID. Setelah sebelumnya sempat ketinggalan 3 vs. 11, BOOM ID berhasil mengejar hingga akhirnya menutup permainan dengan 19 vs. 17 Sempat terjadi beberapa ketegangan di kedua bomb site, bahkan pertandingan ini ditutup dengan sebuah defuse yang dilakukan oleh MavericK.

Peta ketiga, Mirrage, adalah peta yang sangat menguntungkan bagi pihak T. Peta ini dimainkan dengan RECCA menjadi CT sedangkan BOOM ID menjadi T. Secara teori, BOOM ID akan memanfaatkan berbagai rute yang tersedia di Mirage, tetapi pada kenyataannya mereka malah mengalami kesulitan dan dipaksa melakukan eco round berkali-kali. Pertempuran di Mirage ditutup dengan angka 16 vs. 5.

AKARA vs. DDS

Pertempuran AKARA vs. DDS berlangsung di Mirage, Inferno dan Chace. Peta pertama yang dipetandingkan adalah Mirage. Pada awalnya DDS langsung tancap gas dengan skor 3 vs. 0, memaksa AKARA melakukan eco round hingga tiga ronde dan memaksa Tsukamoto bermain dengan rifle. Pada ronde berikutnya AKARA mulai menunjukkan tajinya dan saling mengejar skor. Namun kondisi ini tidak bertahan lama, karena AKARA harus menyerah di skor 7 vs. 16.

Pada peta selanjutnya Chace, AKARA langsung merebut tiga ronde pertama dan memaksa DDS untuk eco round. DDS baru mulai bisa membalas di ronde kedelapan setelah melewati eco round dua kali. Sayangnya kondisi ini semakin memburuk, sebab DDS kembali kehilangan skor hingga 1 vs. 14 dengan AKARA memimpin. Peta Chace ditutup dengan sebuah defuse dari Foscmorc. Peta Chace ditutup dengan skor 4 vs. 16. Dengan ini AKARA berhasil memaksa DDS memainkan ronde ekstra yang bakal berlangsung di Inferno.

Di Inferno, AKARA langsung merentangkan skornya hingga 4 vs. 0. Perlawanan baru berlangsung di ronde 11. DDS sempat berhasil memaksa AKARA melewati eco round, sayang sebuah clutch berhasil mengembalikan keadaan. AKARA menutup pertandingan dengan skor 16 vs. 7.

AKARA vs. RECCA

Match pertama dimulai pada peta Cobblestone. pada peta ini blaZeK1ng berhasil memenangkan berbagai ronde penting, sementara itu Valdrien sempat melakukan clutch yang mengembalikan keadaan. Sayang kondisi ini harus berakhir, sebab AKARA tidak mampu membawa RECCA ke overtime. Peta pertama berakhir dengan skor 16 vs. 12.

Memasuki map kedua, Cache, RECCA terlalu agresif terutama xccurate, sementara itu Tsukamoto malah bermain tenang dan berhasil mentap beberapa pemain RECCA. Sempat ada double AWP yang menjadi momok tersendiri bagi RECCA. Blazeking, Foscmorc dan Tsukamoto seperti kesetanan melakukan quick tap pada RECCA. Bahkan Foscmorc sempat membokong dan membuahkan dua kill sekaligus. Pertandingan ini dimenangkan oleh AKARA dengan skor 16 vs. 13.

Match penetuan di map ketiga, AKARA bermain sangat cemerlang, Tsukamoto, Foscmorc dan  pada awal ronde awal, apalagi dengan Tsukamoto, Blazeking dan Foscmorc kembali mendominasi permainan. Walaupun sempat sedikit bernafas, AKARA akhirnya menutup match terakhir ini dengan skor 16 vs. 7.

Dengan kemenangan ini AKARA berhak maju ke ASUS ROG Master APAC di Filipina serta mendapatkan uang Rp50 juta.

DOTA 2 ASUS ROG Master 2017 BOOM ID Masih Menjadi yang Terkuat

BOOM ID yang diperkuat inYourdreaM kembali menunjukkan kekuatannya dengan memenangkan ASUS ROG Master 2017 tanpa pernah kalah sekalipun.

BOOM ID vs. UG.INFINITE

Pada game pertama, Jhocam yang menggunakan Spirit Breaker sangat sukses mengemban tugasnya. Selain itu sang Spirit Breaker ini sangat sulit untuk dibunuh sehingga berhasil memberikan space yang lebih dari cukup untuk teman-temannya melakukan farm. Sementara itu,  di lain sisi UG. INFINITE sempat terkena team wipe sebanyak tiga kali.

Kombinasi Spirit Breaker dan Nature Prophet membuat UG. INFINITE kewalahan sehingga game pertama berlangsung dengan cukup cepat. Tercatat pada menit ke dua puluh enam, UG. INFINITE melakukan gg call setelah pertempuran besar yang terjadi di barrack atas.

RRQ vs. EVOS

RRQ melawan EVOS berlangsung dengan sangat sengit. Game ini berlangsung selama tiga babak dengan babak pertama dimenangkan oleh RRQ.

Pada babak pertama RRQ langsung memilih hard carry Anti-Mage namun pick tersebut diimbangi dengan Venomancer dan Io. Perjalanan berlangsung cukup lama, kedua tim sempat terkena team wipe, sampai akhirnya Anti-Mage mencapai late game dan sudah terlalu gemuk untuk ditangani oleh EVOS. 

Pada game kedua EVOS berusaha menggunakan taktik tower wracker dengan mengambil Death Prophet, sementara itu RRQ malah mencoba taktik team fight dengan memanfaatkan banyak hero yang memiliki ultimate AoE. Sayangnya taktik combo wombo tidak berjalan dengan semestinya, sebab EVOS justru berhasil menekan RRQ walaupun sempat terjadi saling balas team wipe. Pertandingan ini berjalan dengan sangat lama, karena baru selesai di menit 65.

Pertandingan ketiga, EVOS menggunakan Death Prophet, Ursa dan Silencer, sementara itu RRQ yang melihat EVOS tidak memiliki AoE yang menyakitkan, langsung melakukan last pick Phantom Lancer.

EVOS berusaha memanfaatkan apapun yang mereka miliki dengan melakukan push ke tower tier 3 di top lane. Sayangnya Phantom Lancer juga melakukan split push ke tower tier 3 yang ada di bot. EVOS harus menukarkan upaya tersebut dengan lima hero miliknya sementara itu RRQ berhasil menghancurkan satu barrack. Pertandingan ini berakhir di menit 35 dan menyisakan RRQ dan BOOM ID di babak final.

BOOM ID vs. RRQ

Pada game pertama, BOOM ID terpaksa membuat space untuk Sven mereka agar sangat gemuk di late game. Upaya ini berhasil dengan kemunculan Sven yang sudah memiliki equipment lengkap dan mengakhiri permainan di menit 45. Sempat terjadi tim wipe saat RRQ mempertahankan base mereka, sayangnya kondisi ini tidak bisa melahirkan snowball dan tidak bisa dikonversi jadi apapun, hingga akhirnya mereka melakukan gg call di menit 45.

Di game ketiga, RRQ malah menggunakan Monkey King sebagai carry, sementara itu BOOM ID menggunakan kombinasi Naga Siren dan Faceless Void.

Roaming Position Naga Siren bersama dengan damage dari silencer yang berhasil zoning offlane Puck berhasil mendapatkan First Blood untuk BOOM ID. Void yang tidak membutuhkan space yang banyak karena kehadiran Naga Siren, berkali-kali berhasil melakukan combo wombo yang menghasilkan kill. Bahkan keduanya berhasil menghanguskan Ember Spirit yang sedang bersembunyi di balik pohon.

RRQ tidak mau menyerah begitu saja, mereka mencoba proaktif dengan melakukan dive di tier 2. Sayang sebuah kombinasi Song of the Siren dan Chronosphere berhasil membungkam empat member sekaligus. Kekalahan demi kekalahan terus terjadi hingga akhirnya Faceless Void melakukan Chronosphere plus Aganim yang menyebabkan RRQ harus melakukan gg call.

Dengan kemenangan ini BOOM ID berhak mewakili Indonesia untuk maju ke ASUS ROG Master APAC di Filipina serta mendapatkan uang Rp50 juta.

ASUS ROG Zephyrus di Mata Gamer

Selain melakukan gelaran ASUS ROG Maser, ASUS juga ikut menunjukkan beberapa produk baru mereka. Salah satu produk yang menarik mata kami adalah ASUS ROG Zephyrus GX501. Laptop ini terlihat sangat menarik karena desainnya yang super tipis dan teknologi pendinginnya yang bernama Active Aerodynamic System.

Pada intinya teknologi tersebut menyebabkan Zephy (panggilan sayang kami pada Zephyrus) memiliki sebuah kolong tambahan yang bakal terbuka setiap kami mengangkat layarnya. Zephyrus dipersenjatai dengan prosesor Intel Core i7 dan kartu grafis Nvidia GTX1080 Max-Q Design. Ketebalannya tidak lebih dari 16,9mm sementara itu bobotnya tidak lewat dari 2,2kg. Benar-benar Simple is More.

Dengan ukuran dan bobot seperti itu, ASUS ROG GX501 Zephyrus pun berhasil dinobatkan sebagai laptop gaming tertipis di kelasnya. 

Berikut adalah spesifikasi ASUS ROG Zephyrus GX501:

  • Processor: Intel® Core™ i7 7700HQ Processor
  • Sistem Operasi: Windows 10 Home
  • Chipset: Intel® HM175 Express Chipset
  • Memori: 24 GB DDR4 2400MHz SDRAM
  • Display : 15.6″ (16:9) LED backlit FHD (1920×1080) Anti-Glare 120Hz Panel with 72% NTSC with G-Sync
  • Grafis: NVIDIA GeForce GTX 1080 with Max-Q Design , with 8GB GDDR5 VRAM
  • Storage : Solid State Drives 512GB PCIE Gen3X4 SSD
  • Keyboard: Illuminated Chiclet Keyboard with RGB backlight
  • WebCam: HD Web Camera
  • Networking:
    Wi-Fi
    Integrated 802.11 AC (2×2)
    10/100/1000 Base T
    Bluetooth
    Built-in Bluetooth V4.1
  • Interface
    1 x Microphone-in/Headphone-out jack
    1 x Type C USB3.1 (GEN2) Thunderbolt
    4 x USB 3.0 port(s) Type A
    1 x HDMI, Mendukung HDMI 2.0
  • Audio
    Built-in Stereo 2 W Speakers And Array Microphone
    Support Windows 10 Cortana with Voice
    ASUS Sonic Studio
  • Baterai: 4 Cells 50 Whrs Polymer Battery
  • Adaptor Daya
    Output:
    19.5 V DC, 16.9 A, 230 W
    Input:
    100 -240 V AC, 50/60 Hz universal
    3/ 2 pin compact power supply system
  • Dimensi: 37.9 x 26.2 x 1.69 ~1.79 cm (WxDxH)
  • Berat: 2.25 kg with Battery
  • Sekuritas: Kensington lock
  • Jaminan: 2 tahun garansi hardware global. *berbeda di setiap negara
  • VR Ready
  • Gaming Series: GX Series

Bagi kami Zephyrus adalah sebuah investasi jangka panjang yang menyenangkan dan cukup future proof. Harganya memang tidak murah, tetapi ASUS selalu menghadirkan kualitas jempolan yang tidak terkalahkan oleh siapapun. Daya tahan dan durabilitas ASUS selalu menduduki peringkat atas, sementara itu garansi hardware global selama dua tahun akan menjadi salah satu penopang yang bakal mendukung lifespan Zephyrus.

Final Verdict

Setelah dua hari mengikuti gelaran ASUS ROG Master 2017, akhirnya kami tersadar besarnya potensi yang dimiliki oleh sebuah acara esports di Indonesia. Memang secara teori kami juga menggelar acara lain yang serupa dengan ASUS ROG Master 2017, tetapi event ini seperti berada di tingkatan yang berbeda dengan event yang kami gelar.

Semuanya berjalan dengan detil dan apik, kami tidak mengalami kebosanan sedikitpun walaupun kali ini venuenya dibuat privat. Sementara itu format pertandingan yang tidak bertele-tele mampu menjaga rasa ingin tahu kami dan tetap fokus untuk menantikan match-match berikutnya.

Bisa dibilang, inilah format yang paling pas dan paling adil untuk event esports sekarang ini. Di mana sang pengisi posisi tiga dan empat juga tetap mendapatkan hadiah yang sama sehingga kami tidak perlu menyaksikan pertandingan “sisa” yang membosankan.

Seperti menapaki sebuah jalan baru yang lebih besar dan terarah, kami ingin berterima kasih dengan apa yang

dilakukan oleh ASUS dalam gelaran ASUS ROG Master 2017. Sebuah event yang sanggup menjadi Magnum Opus dunia esports Indonesia.

 



from Klik Game http://ift.tt/2y9wRIa
via IFTTT

0 komentar:

Posting Komentar