Rabu, 06 September 2017

IT: Reboot Klasik dengan Rasa Klasik

Baru-baru ini kami disuguhi dengan adaptasi novel Dark Tower yang cukup menghibur tapi secara garis besar cukup mengecewakan. Di sini, giliran novel klasik Stephen King yang berjudul IT diterjemahkan kembali ke layar lebar. Bagaimana hasilnya? Apakah akan lebih baik ketimbang versi lamanya?

Karya Stephen King tentang sekelompok anak-anak yang berusaha mengatasi ketakutan mereka terhadap persona badut setan dan kemudian meninjau kembali trauma masa kecil mereka sebagai orang dewasa, telah diadaptasi sekali sebelumnya dalam serial TV mini di 1990. Meskipun dalam versi tersebut menampilkan akting Tim Curry yang cemerlang sebagai sang monster tituler, presentasi pengerjaannya tidak mendekati adaptasi baru ini.

Sejatinya nostalgia kota kecil Kings sangat muluk dan sulit diterjemahkan ke pita seluloid. Kenangan masa anak-anak memiliki kecenderungan untuk menghasilkan dunia yang lebih besar dari dunia aslinya. Sebuah perspektif yang diinterpretasikan oleh Andy Muschietti di film yang penuh dengan sentimentalitas ini.

IT menceritakan tentang “The Losers ‘Club,” yang berisikan tujuh orang anak. Liburan musim panas mereka pada tahun 1989, dirusak oleh hilangnya teman-teman mereka di kota kecil Derry, Maine. Mereka lebih suka untuk tidak menghadapi kengerian yang terjadi di sekitar mereka, tapi visi tersebut semakin jelas setelah munculnya Pennywise dan segala ketakutan yang menghantui mereka seumur hidupnya.

Akhirnya, The Losers Club harus mengangkat senjata melawan monster ini. Muschietti memahami kelemahan kecil dan kejujuran persahabatan anak-anak yang lamban, dan membiarkan para pemeran muda yang dinamis menikmati dialog yang spot-on. Misi penjelajahan ke selokan untuk mencari saudara kecil yang hilang adalah sebuah kesempatan untuk mengungkapkan cara setiap anak mendekati masalah, dengan humor, kecemasan, keberanian, atau analisis yang cermat.

Para anak-anak puber ini masing-masing bereaksi terhadap persahabatan baru yang mereka buat dengan Beverly, tertarik, bingung, jengkel, pemalu, curiga, juga menambah drama remaja yang berhubungan dengan chemistry yang mereka miliki. Berbicara tentang menjaga hal-hal yang berhubungan, Muschietti menghilangkan beberapa hal aneh yang dilakukan anak-anak ini di dalam buku aslinya. Jika kamu pernah membacanya, kamu pasti tahu apa yang saya bicarakan.

Para aktor anak ini menghadapi tantangan untuk menciptakan karakter yang mudah diingat plus dengan monster di dalamnya. Percakapan tegar mereka hampir tidak bisa menyembunyikan kecemasan masing-masing tentang tumbuh dewasa, perubahan fisik atau memasuki dunia yang besar dan menyeramkan yang akan memaksa mereka menghadapi ketakutan mereka, dengan Pennywise atau tidak.

IT menghabiskan sejumlah besar durasinya yang panjang untuk setiap pengalaman pribadi The Losers ‘Club dengan Pennywise dalam segala kengeriannya. Rumusan itu mulai menunjukkan sosoknya saat masing-masing anak menghadapi fobia terbesar mereka dengan resolusi yang sama. Setiap orang memiliki momen yang berbeda untuk berkeliaran sendirian, melihat hal yang membuat mereka takut, seperti lukisan yang menyeramkan, tubuh mereka sendiri, penyakit yang melemahkan, dan ya, bahkan badut. 

Ketika waktunya tiba untuk klimaksnya, para pembuat film menaikkan ante, membuat Pennywise menjadi salah satu penjahat horor paling visual. Karena itulah, untuk waktu yang lama, para anggota The Losers Club tidak saling menceritakan apa yang telah mereka lihat, karena memang sangat tidak masuk akal.

Apa yang membuat IT, atau setidak-tidaknya paruh pertama IT ini sangat indah, tidak nyaman, dan sangat efektif, adalah Muschietti menggunakan segala ketakutan yang dimiliki oleh penontonnya dan menghadirkannya dalam sebuah lingkungan yang dikenal oleh anak-anak jaman sekarang dan orang tua mereka.

IT mungkin bukan film Stephen King terbaik (meski sangat mengesankan), tapi film ini mampu menerjemahkan segala visi Stephen King yang mengerikan, lengkap dengan siksaan psikologis langsung. Pada dasarnya film ini mampu membuat kami menjerit berkali-kali tanpa terasa berlebihan atau terlalu mengerikan. Hasil akhirnya, kami sanggup mengganjar IT dengan nilai 8.6/10.

 



from Klik Game http://ift.tt/2vNkt3R
via IFTTT

0 komentar:

Posting Komentar