Minggu, 27 Agustus 2017

Baby Driver: Saat Edgar Wright Membuat Film Musikal

Film-film besutan Edgar Wright selalu berhasil mencuri perhatian kami. Shaun of the Dead, Hot Fuzz, Scott Pilgrim dan The World’s End memiliki tempat tersendiri di hati kami. Tahun ini dia kembali menggarap film dengan genre musikal dan heist atau perampokan. Seperti apa hasilnya? Silakan simak reviewnya di bawah ini.

Film ini dibuka dengan adegan perampokan di sebuah bank. Baby (Ansel Elgort) yang berperan sebagai escape driver memutar Bellbottoms dari iPodnya. Tangannya langsung sibuk mengetuk roda kemudi, menyalakan wiper dan melakukan hal lainnya karena menikmati setiap nada yang keluar dari iPod.

Teman-temannya langsung kembali ke mobil tersebut sambil dikejar-kejar polisi. Baby langsung tancap gas mengikuti irama Bellbottoms yang dinyanyikan olej Jon Spencer Blues Explosion Song. Seperti penyihir yang menguasai mobil dan rute pelarina, Baby berhasil menghindari kejaran polisi dan masuk ke gedung parkir untuk bertukar kendaraan.

Naratif di atas menggambarkan kalau sang karakter utama adalah seorang penjahat yang handal yang menyukai musik-musik bagus dan bergerak berdasarkan musik yang dia dengar.

Selain Baby kita juga diajak berkenalan dengan Deborah (Lily James), pelayan restoran cantik yang merupakan bahan bakar tambahan bagi Baby untuk keluar dari dunia kejahatan. Kemudian Doc (Kevin Spacey), bos mafia yang tahu segalanya dan memperlakukan Baby seperti anak didik yang berharga.

Kemudian ada juga komplotan perampok yang biasa diangkut oleh Baby, yang diperankan oleh Jamie Foxx. Kemudian ada Buddy (Jon Hamm), yang memiliki sifat ramah, tetapi begitu marah akan menghancurkan siapapun tanpa ampun.

Walaupun narasi Baby Driver cukup klasik dan bisa diprediksi, Wright menambahkan berbagai feature tambahan yang menyebabkan narasi tersebut tidak macet dan terasa berulang. Penamabahan tersebut termasuk dunia yang berwarna dan tentu musik-musik yang cukup menyatu dengan adegan yang sedang ditampilkan.

 

Film ini menempatkan pesan-pesan sentimentil di dalam plotnya. Selain itu film ini juga mengusung plot yang sederhana tetapi apik. Pada intinya Baby harus memilih untuk hidup dengan cinta tetapi terkekang dengan dunia hitam yang dijalaninya selama ini, atau meninggalkan dunia hitam selamanya.

Dari plot pertamanya hingga akhir, film ini tidak pernah melepaskan dentuman musik yang selalu meningkat. Ini adalah film dimana ritme bukan konsep belaka. Musik sangat penting dan tidak hanya berfungsi sebagai latar belakang tindakan tapi juga tindakan itu sendiri, kekuatan pendorong untuk semua emosi dan sensasi film ini terus melekat dalam setiap lagu yang dimainkan.

 



from Klik Game http://ift.tt/2vA4Gk6
via IFTTT

0 komentar:

Posting Komentar