Rabu, 16 Agustus 2017

Cars 3: Sebuah Legacy dari Pixar

Sebelas tahun yang lalu kita diperkenalkan dengan sosok Lightning McQueen, sejak saat itu dunia animasi tidak akan pernah sama lagi. Sebab semua orang akan menjadikan Cars sebagai patokan dalam meniupkan peran ke benda-benda mati yang bentuknya non humanoid.

Cars 3 kali ini disutradarai oleh Brian Fee, sementara itu untuk urusan script dikerjakan oleh Kiel Murray, Bob Peterson dan Mike Rich. Film ini jelas tidak akan memenangkan nominasi apapun, tetapi bila kamu menikmati sebuah tayangan yang akan mengajarkan banyak hal sekaligus tanpa memberikan letupan emosi yang berlebihan, maka Cars 3 adalah sebuah kendaraan yang tepat.

Kisah Cars 3 dimulai dengan sebuah perjalanan Lightning McQueen selama sepuluh tahun lamanya mengaspal di arena balap. Saat mendekati seri akhir balapan, McQueen dikejutkan dengan kedatangan sebuah mobil hitam dengan tampilan modern yang bernama Jackson Storm. Sang pemula yang disuarakan oleh Armie Hammer ini langsung melesat dengan sangat cepat melewati McQueen dan menjadi juara satu. Sambil separuh meledek, Storm berkata “Aku tidak percaya kalau aku harus balapan dengan sang legenda Lightning McQueen di sesi akhirnya.” McQueen yang mendengar hal tersebut merasa terejek dan selanjutnya kalian pasti tahu kelanjutannya.

Satu hal yang tidak disadari oleh McQueen saat itu adalah, dunia balapan sudah berubah dan McQueen harus menerima itu. Bermodalkan sponsor baru yang membeli perusahaan tempat McQueen bernaung, dia mulai berlatih untuk meningkatkan kecepatan. Dalam proses latihannya, McQueen ditemani oleh pelatih Cruz Ramirez yang disuarakan oleh Cristela Alonzo. 

Selama beberapa waktu film ini bercerita tentang usaha McQueen untuk kembali fit dalam dunia balapan. Bahkan tanpa segan-segan, Pixar menghadirkan karakter baru yang dulunya bertindak sebagai mentor Doc Hudson. Dari perjalanannya menemukan arti baru kecepatan, McQueen justru bersenggolan dengan impian Ramirez untuk balapan. Semua ini terjali karena Ramirez selalu menyaksikan aksi-aksi McQueen di arena balapan.

Yang jadi masalah di sini adalah, apakah McQueen sadar akan posisinya dan segala potensi yang dimiliki Ramirez? Apakah McQueen berhasil mempelajari sesuatu dari kasus Doc Hudson yang diceritakan oleh mentornya? Well, untuk menjawab semua pertanyaan ini, kalian harus menonton sendiri filmnya.

Film ini melibatkan banyak hal yang sebelumnya tidak muncul di kedua sekuelnya. Ada berbagai makna dan pelajaran yang penting yang bisa dipetik di Cars 3. Semuanya berurusan dengan legacy atau warisan. Bagaimana seorang yang sudah sangat senior seperti Lightning McQueen, harus menyerahkan tongkat estafetnya ke sosok lain yang lebih muda. Bagaimana McQueen menyadari kalau balapan tidak lagi menjadi sesuatu yang penting, sebab sebuah warisan atau legacy juga jauh lebih penting.

Pada akhirnya film ini akan mengajari kita banyak hal, terutama bagi para orang tua yang sudah memiliki anak. Bagaimanapun caranya, anak itu adalah warisan atau legacy yang akan kita tinggalkan untuk dunia. Segala perbuatan dan cara kita mendidik mempengaruhi warisan tersebut. Sehingga tidak ada salahnya kita menikmati setiap proses mengajar yang akan kita lewati, demi menghasilkan legacy yang bisa dibanggakan.

Bagi anak-anak, Cars 3 adalah film balapan yang paling intens dan paling indah tahun ini. Pixar benar-benar memamerkan seluruh kekuatan olah grafisnya untuk film ini dan hasilnya sangat luar biasa.

 



from Klik Game http://ift.tt/2wb28NM
via IFTTT

0 komentar:

Posting Komentar